Sesungguhnya tetanggamu mencintaimu, dan mencintai kedua orang tuamu.
Kedua orang tuamu juga mencintai mereka, dan memerintahkanmu untuk
mencintai, berbuat baik terhadap tetangga, karena tetangga kita memiliki
hak.
Dalam sebuah hadis dinyatakan: “ Berbuat baiklah terhadap orang yang menjadi tetanggamu, maka kamu akan menjadi orang muslim yang tentram”. Dalam hadis lain dijelaskan: “ Barang siapa beriman terhadap Allah s.w.t. dan hari akhir hendaknya berbuat baik terhadap tetangganya”
dijelaskan juga dalam suatau hadis: Tetangga itu ada 2 macam;
1. Tetangga yang hanya memiliki satu hak
2. Tetangga yang memiliki 2 hak
3. Tetangga yang memiliki 3 hak.
Adapun
tetangga yang memiliki 3 hak yaitu tetangga muslim yang meiliki
hubungan kerabat, sehingga dia memiliki hak sebagai tetangga, hak
sebagai seorang muslim dan hak sebagai seorang sanak kerabat.
Adapun
tetanggayang memiliki 2 hak yaitu tetangga yang muslim namun tanpa ada
ikatan kerabat, baginya hak sebagai seorang muslim dan sebagai tetangga.
Adapun
tetangga yang hanya memiliki satu hak, yaitu tetangga yang bukan
seagama, baginya memiliki satu hak pertetanggan yang harus kita penuhi.
Keluarga dulu |
Manusia
itu makhluk soasial yang saling membutuhkan satu sama lainnya. Misalkan
seorang manusia ketika membutuhkan suatu peralatan dan suatu tempat,
maka dia akan meminjam hal itu kepada tetangga yang punya. Tetangga
saling membantu satu sama lainnya. Meraka membantu dengan rasa suka
cita. Terkadang mereka saling meminjam uang dan makanan ketika
membutuhkan. Dan ketika seorang tetangga kemasukan pencuri atau tertimpa
musibah kebakaran, maka tetanggalah yang akan dating menolongnya untuk
menangkap pencuri dan memadamkan api.
Begitu juga ketika
seorang insan pulang dari suatu perjalanan, atau seorang insan
mendapatkan karunia dengan istrinya melahirkan seorang anak, ketika itu
seorang tetanggalah yang akan dating kerumahnya untuk ikut bersuka cita.
Ketika ada seorang insan yang sakit, tetangganya ikut bersedih dan
mereka dating kerumahnya untuk menanyakan kabar dan keadaannya, serta
mendoakan supaya dia lekas diberi kesehatan. Bagitu juga ketika ada
salah satu anggota keluarga dari seorang meninggal dunia, maka mereka
mendatangi rumahnya untuk membantu dan mentakziyahinya dan untuk
menghantarkan jenazah keluarganya.
Maka dari tu, kamu
harus berinteraksi dengan etika kepada tetanggamu. Dengan gambaran kamu
yang memulai salam kepada mereka, tersenyum ketika didepan mereka,
membantu mereka ketika mereka membutuhkan bantuan, dan teramat takut
untuk menyakiti mereka. Ketiak kamu membeli buah2an atau yang lainnya,
beri tetanggamu juga, jikalau tidak, maka masuklah rumahmu secara
diam-diam, dan jangan bikin mereka marah dan sakit hati dengan hanya
mendengar bunyinya masakanmu, kecuali kamu memperbanyak kuahnya untuk
dibagikan kepada mereka.
Sebagaimana dijelaskan dalam suatu hadis: “nggak dikatakan sorang yang beriman kepadaku, orang yang kekenyangan sedangkan tetangganya merasa kelaparan dan dia tahu hal itu”.
Dan takutlah kamu untuk bermusuhan dengan tetanggamu, sombong terhadap
mereka dengan hartamu atau harta orang tuamu, merendahkan mereka dengan
menghinakan mereka, mengeraskan suaramu dikala mereka istrahat,
melempari rumah tetanggamu dengan sesuatu, mengotori rumah mereka, atau
mengintip mereka dari bagian atas atau dari lubang dinding ataupun
pintu-pintu rumah.
Membuat sakit hati terhadap tetangga merupakan
dosa besar. Dalam suatu hadis dijelaskan: “tidak akan masuk surge
seorang yang tetangganya nggak merasa aman karena akibat yang iya
lakukan” Allah s.w.t. bersabda “dan janganlah mengintai-intai”
Ketika
kamu mendapatkan cobaan kejelekan lantaran tetanggamu, maka bersabarlah
atas kesakitan hati yang engkau rasa dari mereka. Dan jauhilah untuk
memerangi mereka dengan akhlak yang tercela. Sehingga kamu selamat deri
kejelekan mereka. Dan hindarilah untuk duduk bersama anak2 mereka,
supaya kamu tidak tertular perangai jelek mereka, sehingga kamu menjadi
berperangai jelek seperti mereka.
KESIMPULAN:
Manusia
adalah makhluk social yang tentunya tidak akan bisa untuk hidup
sendirian tanpa bantuan orang lain. Mereka membutuhkan interaksi social
untuk menyampaikan maksud dan tujuan yang mereka butuhkan. Dari situ
secara fitrah manusia memiliki hak pertetanggaan yang harus saling
dijaga. Dan interaksi baik etrhadap sesama manusia adalah wujud nyata
dari tanda bukti keimanan seseorang kepada Allah, Rasul dan Hari Akhir.
Jangan malah diperangi, kalau Allah mau manusia dijadikan satu agama,
bisa saja. Namun, Allah jadikan bervariabel untuk menunjukan
kebesaranNya. Wallohu a`alam bisshowawab.
Matur suwun buat Masku yang udah ngasih tugas buat adeknya ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar