13 Juli-ku

Matahari sekan telah berada percis diatas kepalaku. Ubun-ubun kepalaku mendidih ketika baru melangkah keluar dari flatt kos-kosanku. Walaupun sudah mandi, namun keringat masih seneng bercucuran.

Bismillah, aku bertekad untuk berangkat ke Mukotom untuk mengikuti dars talaqqi Syeikh Yusri Rusdi Jabr. Langkahku semakin cepet, ketika aku berada di Nadi Kaumi (lapangan futsal yang sering dijadikan area olahraga tiap pagi Ju'at). Tikungan yang disertai tanjakan itu terasa semakin meninggi, debu yang tergesek roda mobil dan motor menyempurnakan sengatan panas dimuka dan dihidungku.

Syeikh Yusri Rusdi mengajar di Mesjid Asyraf kediaman beliau

Sambil ku lihat waktu yang semakin menunjukan pukul 12:00 Clt, gerak langkahku, aku percepat. Sesampai disamping Rumah Sakit Husein terlihat keramaian yang menambah kebisingan telakson dan suara mobil yang berlalu lalang. "Ya,,Allah panasnya nggak seperti hari-hari sebelumnya". Gumamku dalam hati sembari menoleh ke parkiran mobil yang akan aku lewati.

"kok, ditutup????". Ternyata jalan yang digunakan untuk lapangan parkir kendaraan itu sedang diperbaiki. Lapangan itu dibatasi dengan pagar seng dan disampingnya sederet mobil yang parkir ditepi jalan. "Wah, aku harus melangkah dan berjalan lebih lebar lagi!, karena jalan tertutup oleh mobil yang parkir". "Bismillah,,aku sudah kangen Syeikh Ysuri. Beliau baru pulang dari umrah kemaren tanggal 9 Juli".

Sesampenya didepan gedung Masyakhokh (kantor tugas Grand Syeikh Azhar), aku langsung menunggu angkutan tramco bersama segerumbolan orang-orang Mesir. Panas Matahari menambah sempurna masa penungguan ini. Tak begitu lama, kurang lebih sepuluh menit, tramco meluncur menghampiri kita. Aku nunggu orang-orang Mesir masuk semuanya, baru aku masuk. Aku berada dideket pintu. Kami melewati Hadiqoh Azhar (Taman Azhar) yang sering dijadikan tempat liburan keluarga dan pemuda-pemudi Mesir. Apalagi kalo Jum'at dan Minggu, tempat itu tentunya ramai sekali.

Angkutan yang aku tumpaki berbelok kanan, ngambil jalur belakang.....
XX