BUAH JEMARI-Q

Senin, 08 April 2013

Rektor Universitas Al Azhar Mesir Mengundurkan Diri




KAIRO-Setelah saya menulis artikel di Kompasiana sebagai jawaban atas segala media massa Indonesia atas pemberitaan korban peristiwa keracunan mahasiswa Mesir yang kuliah di universitas  Azhar Kairo (2/4/2013). Disana, saya menulis suatu harapan supaya rector Azhar, Prof. Dr. Usamah Abd.  tidak diundurkan dari jabatannya  sebagaimana tuntutan para demonstran mahasiswa pribumi Azhar (Ikhwanul Muslimin dan Salafiy Wahabiy-red). Namun, ternyata di Rabu pagi (3/4/2013) pemuka dan pembesar ulama Azhar mengadakan konferensi mendadak yang diadakan di kantor tugas grand Syeikh Azhar,  Prof. Dr. Ahmad Thayib, di Masyikhah, Darrasah, Kairo. 

Dalam konferensi itu sengaja membahas masalah yang dua hari yang lalu terjadi di asrama mahasiswa Mesir di Hay Sadis, yaitu keracunan mahasiswa Mesir. Dalam konferensi itu membhas tentang keharusan Azhar segera membuat tim penyidik masalah tersebut. Dan, menyerukan Azhar harus sebagai pelayan umat yang memprioritaskan kemaslahatan mahasiswa.


Atas peristiwa keracunan yang mengakibatkan 500 lebih mahasiswa Mesir menjadi korban ini, para petugas kantin dan petugas yang menjabat sebagai divisi bagian gizi semuanya di pecat langsung. Ini dilakukan sebelum adanya tuntutan dari para demonstran.
Disela-sela konferensi itu, rector Azhar mengajukan surat pengunduran diri karena melihat tuntutan para demonstran. Semua itu dilakukan Dr. Usamah sebagai penurunan haknya sebagai orang kedua setelah grand Syeikh Azhar. Beliau lakukan hal ini karena tahu semuanya telah dipolitisir oleh oknum tertentu di luar orang Azhar.

Melihat pengajuan yang dilakukan oleh Pak. Usamah ini, Dr. Ahmad Thayib menolak surat pengunduran diri beliau. Namun, setelah pertimbangan serta pengajuan dan alasan Dr. Abd, akhirnya grand Syeikh Azhar serta  segenap pembesar ulama Azhar menyetujui pemunduran beliau secara berat hati, karena semua ulama Azhar tahu akan kredibilitas dan kinerja beliau untuk Azhar khusunya dan untuk umat Islam umumnya.
Tentu saja berita ini akan mengagetkan para pelajar yang berfikrah ASWAJA, yang tidak mengikuti demonstrasi. Namun, bagi yang tidak sefikrah dengan Azhar, tentu saja mereka sangat bahagia dan kemungkinan mengadakan pesta kemenangan atas keberhasilan mereka untuk bisa menurunkan (istilah demonstran walau yang sebenarnya adalah pengunduran diri dari rector bukan diundurkan) Dr. Usamah Abd.

Sebagaimana artikel pertama yang saya tulis di Kompasiana, disana sangat kentara alasan demonstran ini melakukan aksi demo. Bagi mahasiswa yang jeli ini semua sangat bisa di tebak akan keikut sertaan oknum tertentu dalam peristiwa ini.

Keikut sertaan ini bisa dibaca dari beberapa bukti. Diantaranya, makanan yang disediakan oleh asrama Azhar sejatinya bukan hanya untuk mahasiswa Azhar yang  berasal dari Mesir saja, melainkan pelajar asing pun juga makananya sama satu asal. Dengan kata lain, jika memang peristiwa ini tidak di politisir terntunya semua mahasiswa Azhar yang tinggal di asrama, baik yang tinggal di Abbasiyyah maupun di Hay Sadis Madinat Nashr bahkan yang di Sifara Hidayah Hay Asyir dan Zahra juga akan menjadi korban keracunan makan saat itu. 

Namun, kenyataan  yang ada yang keracunan hanya mahasiswa yang berasal dari Mesir. Kemungkinan oknum pelaku sadar dan tahu, jika yang teracun selain mahasiswa Mesir, mereka tidak akan mengadakan tuntutan penurunan rector apalagi grand Syeikh, karena mahasiswa asing akan objektif dalam masalah sepeti ini. Masa, peristiwa keracunan yang dituntut mundur adalah rektor, apalagi grand Syeikh, bagi mahasiswa asing pemikiran ini tidak terlintas karena mereka tahu kedudukan dan kredibilitas orang-orang yang menduduki jabatan itu semua.

Saya abadikan peristiwa-peristiwa penting disini karena semuanya adalah sejarah. Dan, semuanya akan terbukti dengan seiring berjalannya waktu.

29/6/2013. Ternyata, Prof. Dr. Usamah Abd tidak di ACC untuk mengudurkan diri, alhamdulillah. :) . Maaf, yang di atas belum di rubah beritanya. 

By Syem Sudin
NB: Artikel ini sudah 6 hari yang lalu saya tuliskan, namun karena ada aral rintangan baru saya posting.

Tidak ada komentar: