SHALAT DI MALAM NISFU SYA'BAN
Rabu, 4 July 2012. Kairo
- Rasulullah Saw bersabda, :”Apabila sudah datang malam Nisfu Sya’ban, maka berdirilah untuk salat di malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya, karena Allah swt turun ke langit dunia pada Nisfu Sya’ban sampai tenggelam matahari pada hari itu. Ia berfirman: Siapakah yang memohon ampunan untuk aku ampuni, siapa yang memohon rezeki untuk aku beri, siapa yang mendapat musibat untuk aku sembuhkan, dan seterusnya, sampai terbit fajar”. (Sunan Ibn Majah, tahqiq Muhammad Fuad Abdul Baqi, 1: 444, nomor hadis 1388; Al-Targhib 2:119; Taj al-Jami’ al-Ushul 2:93)
- Rasulullah Saw,”Sesungguhnya Allah menampakkan (kebesaranNya) pada malam Nisfu Sya’ban dan mengampuni kepada semua makhluknya kecuali orang musyrik dan orang yang menyimpan dendam “.(Sunan Ibn Majah 1:445; Al-Targhib 2:118; Musnad Ahmad 2:368, h.6604)
- Dari Aisyah, “Aku kehilangan Nabi saw pada suatu malam. Aku keluar menacrinya dan ia kudapatkan di al-Baqi’. Ia mengangkat kepalanya ke langit dan berkata: Hai Aisyah, apakah kamu takut Allah dan RasulNya berbuat tidak adil kepadamu. Aku berkata: Aku kira engkau mendatangi sebagain dari istri-istri kamu. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah swt turun pada malam Sya’ban ke langit dunia untuk memberikan ampunan kepada banyak manusia yang lebih banyak dari bilangan bulu domba dari kabilah Kalb” (Sunan Ibn Majah 1:444)
Ahli Fikih Ahlus Sunnah
terkenal sekarang ini, Dr Wahbah al-Zuhaily menulis dalam Al-Fiqh
al-Islam wa Adillatuh, menulis, “Disunnahkan menghidupkan dua malam hari
raya (Idul Fithri dan Idul Adhha) serta malam-malam sepeuluh terakhir
di bulan Ramadhan untuk Laylatul Qadr, sepuluh malam Dzul Hijjah, malam
Nisfu Sya’ban dengan melakukan ibadah seluruh malam atau sebagain besar
malam itu, berdasarkan hadis-hadis yang shahih yang menetapkannya”
(Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh 2:47).PUASA• Dari Ummu Salamah: Aku
tidak melihat Nabi saw berpuasa dua bulan terus menerus kecuali Sya’ban
dan Ramadhan (Al-Taj al-Jami’ al-Ushul 2:93)
PUASA DI NISFU SYA'BAN
- Dari “Aisyah: Aku tidak melihat Rasulullah saw menyempurnakan puasanya sampai sebulan kecuali di bulajn Ramadhan, dan aku tidak melihatnya paling banyak berpuasa kecuali di bulan Sya’ban (Al-Taj al-Jami’ al-Ushul 2:93)
- Nabi saw bersabda: Apabila datang malam Nisfu Sya’ban, salatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya (Sunan Ibn Majah 1:444)
- Nabi saw bersabda: Siapa yang berpuasa pada hari Nisfu Sya’ban, ia memperoleh pahala seperti berpuasa dua tahun: tahun yang lalu dan tahun yang akan datang (Kanz al-‘Ummal 14:178, h. 38293)
Memang
status hadis diatas bukan berada di kitab yang udah valid shahihnya,
semisal Shahih Bukhari, Shahih Muslim dan Empat Kitab Sunan lainnya.
Tapi, hadis diatas bisa kita jadikan motivasi berbuat baik. Dalam bagian
fadlail a'amal para ulama sepakat boleh untuk mengamalkan hadis walau dloif.
Untuk doa setelah Maghrib, nggak ada doa yang ma'stur dari
Rasulullah s.a.w. Namun para ulama meracikan bagi yang nggak mampu
meracik sendiri, sebagaimana yang ada di buku Majmu' as Syarif (sengaja
nggak dicantumin supaya beli bukunya).
Rabu, 4 July 2012. Kairo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar