BUAH JEMARI-Q

Selasa, 09 Juli 2013

Mengenal "Gagal" untuk Mengukur Diri



Ahhamdulillah, setelah komputerku diinstall via Flashdisk, sekarang sudah bisa beroperasi kembali, menjalankan Microsoft Office. Di dalamnya ada program Word yang bisa aku gunain untuk ngetik hal yang dianggap penting, menarik, inspiratif, motivatif, dll.
Namun, walau sudah aktif aplikasi ngetiknya, tapi masih belum sempurna banget, sich, karena software ngetik Arabnya belum terinstall. Maklum, make Windows XP biar jalannya nggak empot-empotan, habis CPU-nya Dual tapi RAM dan VGA-nya masuh 1 GB. Jadi ya, harus sabar dan pengertian.

Begitu juga kita, kita harus sabar dan ngerti akan diri kita. Ngerti semana kapasitas kita, sehingga kita bisa sabar ketika menginginkan hal besar namun lambat dalam menggapainya. Ibarat kaya komputerku yang jadul, pengen dimasukin aplikasi heded, misal PES 2013, Corel Draw, Photoshop, dll. Dimasukin PES 2006 aja udah loading dan sering hank, apalagi aplikasi tersebut di atas. Jadi, kenali diri dan bersabarlah dalam menggapai sesuatu. Ukur diri, sehingga bisa mengukur usaha yang harus dikeluarin. Bukannya mematok dan membatasi mimpi, enggak. Tapi ketika kapasitasnya dibawah rata-rata, otomastis usahanya harus diatas rata-rata yang lain. Ibarat kata, ketika mereka berusaha dengan jalan, karena kita telah mengenali diri, maka kita tentunya harus berusaha dengan lari, walau demi hanya untuk menggapai hasil yang ditargetkan sama seperti kawan lainnya. Namun, jangan berkecil hati, di tengah usaha dan proses itu akan ada banyak keberkahan dan ikut campur aura positif yang tak kasat mata yang membantu kita.

Kalau kita perhatikan, komputer kita itu terkadang hank, nah, berarti manusia pun bisa sewaktu-waktu hank. Maka, seperti halnya komputer, manusiapun butuh yang namanya pengademan dan istirahat. Jangan sampai terforsir semuanya. Nanti, malah bukannya sampai target, malah gagal total (Gatot). Sebenarnya gak ada yang namanya gagal ketika terus berusaha. Yang ada itu berhenti berusaha. Yang dikatakan gagal itu ketika berusaha gagal atau sukses kemudian berhenti, nah itu, namanya gagal. Bedanya, kalau sampai sukses kemudian berhenti itu namanya gagal doang, tapi jika belum sukses terus berhenti itu namanya gagal banget make total. Hehe :)

So, ketika kita masih mau berusaha, jangan lupa ukur diri supaya bisa melipatkan usahanya, maka disana gak akan ada kata gagal. Bukankah, perjalanan kita itu dijalankan oleh Zat Yang Maha Sempurna, yaitu Allah SWT. Tentu saja, Allah gak akan menggagalkan hamba-Nya, kecuali hamba itu sendiri yang membatasi kemampuan Allah dengan kemampuan manusia. Jelas beda dong, kemampuan Khaliq (Allah) dengan kemampuan makhluq (manusia).

So, bismillah. Tugas manusia itu berusaha, ingat ukur diri bukan untuk melemahkan, melainkan supaya bisa memposisikan usaha apakah harus biasa atau pake kecepatan atau bahkan pakai percepatan dalam usaha, adapun hasil adalah urusan Allah. Ingat, hasil adalah urusan Allah. Sehingga, jika kita ikut urus-urus masalah hasil, itu sama halnya, kita telah memproklamirkan diri sebagai Allah secara tidak langsung, nauzubillah min dzalik. Semoga bermanfaat, wallau `alam.[]

Ditulis oleh Syem Sudin, anak kampung yang punya 1000 impian dan 1000 usaha dengan keyakinan 1000 persen di negri 1000 menara. Rabu, 10 Juli 2013, waktu Duha.


Tidak ada komentar: