Ahhamdulillah, setelah
komputerku diinstall via Flashdisk, sekarang sudah bisa beroperasi kembali,
menjalankan Microsoft Office. Di dalamnya ada program Word yang bisa aku gunain
untuk ngetik hal yang dianggap penting, menarik, inspiratif, motivatif, dll.
Namun, walau sudah
aktif aplikasi ngetiknya, tapi masih belum sempurna banget, sich, karena
software ngetik Arabnya belum terinstall. Maklum, make Windows XP biar jalannya
nggak empot-empotan, habis CPU-nya Dual tapi RAM dan VGA-nya masuh 1 GB. Jadi
ya, harus sabar dan pengertian.
Begitu juga kita, kita
harus sabar dan ngerti akan diri kita. Ngerti semana kapasitas kita, sehingga
kita bisa sabar ketika menginginkan hal besar namun lambat dalam menggapainya.
Ibarat kaya komputerku yang jadul, pengen dimasukin aplikasi heded, misal PES
2013, Corel Draw, Photoshop, dll. Dimasukin PES 2006 aja udah loading dan
sering hank, apalagi aplikasi tersebut di atas. Jadi, kenali diri dan
bersabarlah dalam menggapai sesuatu. Ukur diri, sehingga bisa mengukur usaha yang
harus dikeluarin. Bukannya mematok dan membatasi mimpi, enggak. Tapi ketika
kapasitasnya dibawah rata-rata, otomastis usahanya harus diatas rata-rata yang
lain. Ibarat kata, ketika mereka berusaha dengan jalan, karena kita telah
mengenali diri, maka kita tentunya harus berusaha dengan lari, walau demi hanya
untuk menggapai hasil yang ditargetkan sama seperti kawan lainnya. Namun,
jangan berkecil hati, di tengah usaha dan proses itu akan ada banyak keberkahan
dan ikut campur aura positif yang tak kasat mata yang membantu kita.
Kalau kita perhatikan,
komputer kita itu terkadang hank, nah, berarti manusia pun bisa sewaktu-waktu
hank. Maka, seperti halnya komputer, manusiapun butuh yang namanya pengademan
dan istirahat. Jangan sampai terforsir semuanya. Nanti, malah bukannya sampai
target, malah gagal total (Gatot). Sebenarnya gak ada yang namanya gagal ketika
terus berusaha. Yang ada itu berhenti berusaha. Yang dikatakan gagal itu ketika
berusaha gagal atau sukses kemudian berhenti, nah itu, namanya gagal. Bedanya,
kalau sampai sukses kemudian berhenti itu namanya gagal doang, tapi jika belum
sukses terus berhenti itu namanya gagal banget make total. Hehe :)
So, ketika kita masih
mau berusaha, jangan lupa ukur diri supaya bisa melipatkan usahanya, maka
disana gak akan ada kata gagal. Bukankah, perjalanan kita itu dijalankan oleh
Zat Yang Maha Sempurna, yaitu Allah SWT. Tentu saja, Allah gak akan
menggagalkan hamba-Nya, kecuali hamba itu sendiri yang membatasi kemampuan
Allah dengan kemampuan manusia. Jelas beda dong, kemampuan Khaliq (Allah) dengan
kemampuan makhluq (manusia).
So, bismillah. Tugas manusia
itu berusaha, ingat ukur diri bukan untuk melemahkan, melainkan supaya bisa
memposisikan usaha apakah harus biasa atau pake kecepatan atau bahkan pakai
percepatan dalam usaha, adapun hasil adalah urusan Allah. Ingat, hasil adalah
urusan Allah. Sehingga, jika kita ikut urus-urus masalah hasil, itu sama
halnya, kita telah memproklamirkan diri sebagai Allah secara tidak langsung,
nauzubillah min dzalik. Semoga bermanfaat, wallau `alam.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar