BUAH JEMARI-Q

Selasa, 11 September 2012

Belajar Ilmu Hadis dari "NUZHATUNNADZAR" Imam Ibnu Hajar al-Asqolani


 ULAMA AHLI HADIS DARI ABAD 3 s/d 8 H YANG BERKARYA DALAM BIDANG HADIS
فَمِن أَوَّلِ مَن صَنَّفَ في ذلك القاضي أبو محمَّدٍ الرَّامَهُرْمُزِيّ في كتابه «المحدِّث الفاصل (1) » ، لكنَّه لم يَسْتَوْعِبْ (2) .) والحاكِمُ أبو عبدِ اللهِ النَّيْسَابوريُّ، لكنَّه لم يُهَذِّبْ ولم يُرَتِّبْ. وتلاه أَبو نُعَيْم الأصبهانِيُّ (3) ، فعَمِل على كتابهِ «مُسْتَخْرَجاً» ، وأَبقى أَشياءَ للمُتَعَقِّبِ. ثمَّ جاءَ بعدَهم الخطيبُ أبو بكرٍ (4) البَغْدَاديُّ، فصنَّفَ في قوانينِ الروايةِ كتاباً سمَّاه «الكفايةَ» ، وفي آدابِها كتاباً سمَّاه «الجامعَ لآدابِ الشَّيْخِ والسَّامِع» .وقلَّ فنٌّ مِن فُنونِ الحَديثِ إِلاَّ وقد صَنَّفَ  فيهِ كتاباً مُفْرَداً، فكانَ كما قال الحَافظُ أبو بكرِ بنُ نُقْطَةَ: كلُّ مَن أَنْصَفَ عَلِمَ أَنَّ المحَدِّثينَ بعدَ الخَطيبِ عِيالٌ على كُتُبِهِ 
Ulama yang mengarang kitab tentang Mushtalah Hadis semenjak Abad 1 -8 H akan saya uraikan dibawah insya Allah. Saya sertakan tanggal meninggal pengarang tiap buku agar kita bisa belajar tentang periodek suatu sejarah. Sehingga dalam pembelajaran kita nanti akan terarah dan rapih. Tulisan dibawah ini merupakan terjemahan dari kitab karya Syeikh Ibnu Hajar al Asqolani (773-852 H).  Semoga bermanfaat, dan saya tulis serta terjemahkan ini hanya karena Allah swt. aamiin.

Bismillahirrahmanirrahim.
Orang yang pertama membukukan Mushtalah Hadis ialah (1) Qadhi Abu Muhamad Ramahumurzi (w. 360 H) dalam kitabnya “al Muhaddis al Fashil”, namun ia tak sampai menyempurnakan kitab itu. (2) Hakim Abu Abdillah Naisaburi  (321-405 H), namun karangannya belum di edit sempurna.(3) Abu Nu`aim Ashfahani (336-430 H), ia mengarang kitab “Mustakhrij”. Namun ia juga menyisakan banyak hal untuk generasi selanjutnya. (4) Khatib Abu Bakar Baghdad (393-463 H), ia menulis buku tentang aturan dalam periwayatan dan kitabnya diberi nama “al Kifayah”. Ia juga menulis tentang etika dalam periwayatan dan kitabnya diberi nama “al-Jami` li Adab al-Syeikh wa al-Sami`”. Dan sedikit ulama yang mengarang tentang ilmu hadis kecuali mereka mengarang kitab yang terpisah-psah dalam tiap bab.  Al Hafidz Abu Bakar bin Nuqthah berkata, “setiap pengarang –dalam ilmu hadis- mengetahui bahwa pakar hadis setelah Syeikh Khotib Baghdadi adalah sebagai kelanjutan dari kitab-kitabnya - Syeikh Khotib Baghdadi-.

Halaman 1- By Syem Sudin, Santri al Azhar Syarif, jurusan Hadis.

Tidak ada komentar: