BUAH JEMARI-Q

Kamis, 09 September 2010

1 Syawwal di negri seribu menara yang ke-2

Lebaran Perpisahan

kisah nyata bilang saja sebagai tokohnya adalah Stabit (maaf jika ada kesamaan dalam nama tanpa disengaja)

siapa yang tak senang dengan hadirnya bulan Syawwal, karena mereka berharap apa yang telah lewat telah terampuni oleh Allah Swt.,begitupun Stabit yang selalu berharap akan datangnya bulan yang diyakini muqodasat bagi umat islam, jika melirik tentang janji Allah dengan rahmah, maghfiroh, dan pembebasan dari api neraka tentunya dia pun sangat ceria menyambutnya.

Namun ditahun 2010 ini ada yang berbeda sekali pada siri Stabit, ada yang telah mengganjal kebahagiaan itu. Memang Stabit anaknya sangat ceria jika dipandang dari luarnya, namun dari keningnya tak dapat aku dibohongi bahwa dia ada masalah.

Stabit juga manusia normal, walau dia amat beradab dan berilmu, sebagaimana Rasul walau dia adalah pilihan tetap Rasul juga manusia yang tak lepas dari putus asa dan sebagainya ( saya inget banget dengan kisah dalam haditsul ifki dimana kerukunan Rasululloh Saw. hampir retak dengan Sayyidah Aisyah karena suatu fitnah besar). tanpa sengaja saat aku selesai sholat malem, dan ku terusin untuk membaca tiga surat quran yang kujadikan aurod setiaphari, tiba-tiba Stabit menghampriku dengan rada-rada malu, namun kerutan keningnya menggambarkan bahwa dia ada masalah berat. "sini Bit..... duduk bersamaku,,,,," sapa aku untuk mendekatkan dirinya padaku, karena aku tahu persis orang jika dalam suatu masalah sekuat apapun dia,pasti orang itu butuh orang yang diajak berdialog atau musyawarah (seperti Rasululloh saat haditsul ifki juga meminta pendapat para sahabat beliau)." Asalamu `alaikum....." sapa Stabit, "Wa`alaikum salam warahmatullohi wabarokatuh" jawabku sambil mempersilahkan dia duduk diatas ranjang tempat tidurku,"maaf akhy...aku datang mengganggu akhy yang lagi membaca alquran???..........." gaya sopan dia untuk minta maaf begitu jelas menunjukan hal ihwal dalam kehidupannya yang dipenuhi ketundukan pada tuhannya. setelah kita obrolan pemanasan supaya antara aku dan Stabit pudar rasa rikuhnya....

ternyata....

dia bercerita bahwa dia lagi kurang bahagia karena ada orang yang dia sayangi (dua hamba yang saling bercinta karena takut dan mencari ridla-Nya :hasidt) semangat dalam hidupnya. Alfiyah sebutlah gadis yang telah menundukan Stabit yang amat sulit ditundukan itu. Alfiyyah sedang sakit dan sakitnya bukan sembarang sakit, tapi sakitnya adalah kanker yang tentunya siapa yang mendengarnya akan langsung tergambarkan dengan kata ruang ICU dan operasi, itu juga yang saat itu gambarkan.... Masya allah.... Robbuna yasyfih...

Stabit sedihnya bukan karena dia sakit, karena dia tahu semua itu adalah hak preogatif Allah untuk menguji dan meningkatkanderajat hamba-Nya, namun yang dia sedihkan adalah Alfiyyah putus asa dan menyerah dengan mengatakan telah capek dan telah menyerah..., aku tahu betapa beratnya hati Stabit dalam masalah ini, dia bilang telah beribu cara yangtelah dia tempuh untuk membangkitkan optimisme Alfiyyah adar punya rada greget pengin sembuh. Aku tanya dimana Alfiyyah sekarang??? dia berada di singgapura untuk .................

in the last xx

Tidak ada komentar: