Disebuah daerah yang amat jauh dari komunitas arab, terkenal disana dengan masyarakat nasroninya, karena masyarakatnya terkekang oleh ulama-ulama nasroni dan penguasanya saja. Namun jika Allah telah menghendaki hidayahNya pada seseorang maka tiada yang dapat menghalangiNya. Daerah itu adalah kota Persi. Dimana saat itu persi sangat terkenal dengan penyembahannya pada berhala dan kekangan yang dilakukan oleh raja-rajanya.
Di persi terdapat desa yang bernama jay, dan disana terdapat penduduk asbahan yang dipimpin oleh ayah sahabat Nabi Muhammad Saw, sahabat nabi itu seorang pemuda yang hidupnya terkekang oleh kediktatoran ayahnya yang amat cinta padanya. Pemuda itu adalah Salman el farisi.
Salman alfarisi sangat dicintai oleh kedua orang tuanya, karena sangat dicintai oleh kedua orang tuanya hingga dia bagaikan anak gadis yang selalu dipingit oleh kedua orang tuanya. Dia dilarang keluar, dibelenggu dikamarnya.
Ayah salman el farisi adalah penguasa kaum asbahan, beliau orang yang sangat kaya, hingga kekayaannya bertebaran disana-sini, dan beliau selalu tanpa hentinya menambah kekayaannya itu, diantaranya adalah beliau selalu membangun flat-flat baru.
Disuatu hari, ayah salman el farisi karena begitu banyak hartanya, hingga beliau sangat sibuk untuk memperhatikan bangunan-bangunan yang sedang dia garap. Beliau memerintahkan Salman el farisi untuk dating setiap pagi ke bangunan yang sedang digarap oleh anak buah beliau.
Disuatu hari, Salman el farisi di panggil oleh ayahnya, dia diperintahkan mendatangi bangunan yang berada dipojok desa Jay dengan tujuan dia disuruh untuk melihat dan menilai bangunan yang sedang dibangun oleh pegawai ayahnya itu. Dengan senang hati dia menerima perintah ayahnya itu, disamping dia seorang yang patuh juga dia jarang diperkenankan keluar dari rumahnya. Dengan bangga Salman el farisi melaksanakan tugas itu, dia keluar dengan wajah yang amat ceria, disela perjalanannya menuju bangunan yang berada di ujung daerahnya Jayn itu, dia melewati sebuah tempat peribadatan orang-orang nasrani. Dia merasa heran dengan segala ritual yang dilaksanakan oleh mereka, dalam benak hati dia berkata; "sungguh agama ini lebih baik daripada apa yang telah aku anut". Kemudian tanpa ragu lagi, Salman berjalan menghampiri pemimpin Nasrani itu, dan bertanya tentang hal ihwal ritual yang dilaksanakan mereka. Hati Salman semakin cinta dengan apa yang dia dengar dari pemuka Nasrani itu.
Setelah hari terlihat sore, Salman beranjak meninggalkan tempat peribadatan orang-orang Nasrani, dia langkahkan kakinya menuju rumah. Sambil merasa senang namun terdapat beribu-ribu pertanyaan menyangkut agama yang dia anut, yaitu agama nenek moyang bapaknya.
Sesampainya dirumah, ayahnya langsung memanggilnya. Karena tak wajar jika Salman pulang larut malam, sebab bapaknya jika pergi kebangunan yang sedang dibuat pasti tidak terlalu memakan waktu banyak. "hai anak-ku Salman!! Dari mana saja kamu???" ayahnya bertanya kepadanya, salman menjawabnya namun sambil bertanya dan bercerita kepada ayahnya, "ayahku yang tercinta, saat aku hendak ke bangunan yang berada di desa Jay, aku melewati segerombolan orang Nasrani yang sedang melaksanakan ritual, dan hatiku merasa kagum". "tidak ada bagusnya mereka dibanding dengan agama nenek moyang kita" seru bapaknya kepada salman, "tidak, demi tuhan sesungguhnya mereka lebih baik dibanding apa yang telah telah bapak ikuti dari nenek moyang" balas
salman. "takutlah engkau kepadaku!!!"ayah salman menggertaknya.
Setelah percakapan itu kemudian Salman dimasukan dalam kamar dan diikatlah kakinya oleh ayahnya. Dihawatirkan dia akan keluar lagi untuk menemui sekelompok nashrani yang berada diujung daerahnya. Namun sebelum salman pulang dari kelompok nasrani itu, ternyata dia telah berpesan "nanti bila ada sekelompok pedagang nasrani dari daerah Syam, tolong kabari aku!!!" seru Salman kepada nasrani yang berada di daerahnya. Ternyata tak lama kemudian, ada seorang dari nasrani yang datang kepada Salman, dan dia membawa kabar bahwa ada rombongan nasrani Syam yang melewati daerahnya, " terimakasih, tolong bila mereka hendak pulang ke Syam, beritahu aku!!!, Salman tersenyum sambil ada rasa takut yang disembunyikannya, kalu-kalau ayahnya melihat dan mendengar obrolan itu. Tak lama kemudian, rombongan itu akan pulang ke Syam, lalu Salman melepaskan ikatan yang dikakinya, dan memilih untuk mengembara bersama rombongan Syam itu.
Setelah sesampainya Salman di daerah Syam, kemudian dia langsung mencari tahu tentang apa yang telah dilakukan oleh orang-orang nasrani. "sipakah yang mulia, yang memeluk agama yang engkau lakukan???", Salman bertanya kepada masyarakat Syam. Mereka menjawabnya, yang terpandang mulia di nasrani Syam itu, dia bernama Usquf, dia berada didalam tempat peribadatan nasrani. Kemudian Salman menyatakan maksudn dan tujuannya, bahwa dia sangat suka dengan apa yang orang-orang nasrani lakukan, dan dia berharap diperbolehkan untuk dapat mengabdi dan mendalami agama nasrani kepada qabilah Usquf yang menetap ditempat peribadahan mereka, Salman diperbolehkan mengikuti Usquf, hari, minggu, dan bulan berjalan sehingga Salman tahu banyak tentang kegiatan orang-orang Usquf, namun ada keganjilan dari pemimpin mereka saat itu, Salman mengetahui pemimpin Usquf bukan orang yang baik sebagaimana yang masyarakat fikir, ternyata lelaki yang jadi pemimpin itu selalu memberikan arahan kepada masyarakatnya untuk berinfak, yang mana infak itu akan dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkannya, namun kenyataannya pemimpinnya itu memonopoli benda yang dikumpulkan masyarakanya, dan menyimpanya untuk pribadi. Tak lama kemudian laki-laki ini mati, dan saat itu Salman disuruh mendoakan dan menyemayamkannya, namun Salman menolaknya, dan dia mengatakan kejelekan lelaki itu kepada masyarakat, dan dia menunjukan bukti gudang tempat penyimpanan uang lelaki itu. Setelah itu Usquf dipimpin oleh lelaki yang dianggap oleh salman dia lebih baik, karena dia orang yang taat dan tak tamak terhadap harta, namun tak lama kemudian lelaki itu sakit parah, dan Salman melihat leleki itu dan minta ditunjukan kemana lagi dia harus pergi untuk mencari kebaikan dan kebenaran. Kemudian lelaki itu berwasiat kepada Salman bahwa tidak ada lelaki lain yang aku ketahui yang melakukan sebagaimana yang aku lakukan kecuali fulan di daerah Mushil.
Setelah yang diikuti Salman meninggal, dia mencari daerah Mushil, dan dia menanyakan kepada mereka, siapa pemimpin agama dari daerah itu, kemudian ada laki-laki yang menjawab, "berdiamlah bersamaku, dan ikuti aku!!!...."I, seru lelaki itu. Ternyata benar apa yang dilihat Salman, Fulan ini perbuatannya sama seperti lelaki yang dulu dia ikuti, namun hidup fulan tak lama juga, sebelum Fulan meninggal Salman minta ditunjukan kepada siapa lagi dia mengabdi, Fulan menunjukan kepada orang yang berada didaerah Nashibin, setelah yang dia ikuti meninggal, dia ditunjukan untuk mengikuti orang yang berada di daerah Amuriyah, disini Salman sambil mengumpulkan harta hasil kerjanya, dan saat itu dia sampai dua muatan unta hartanya, namun tak lama kemudian pemimpin Amuriyah itu meninggal dan dia member kabar bahwa, ada laki-laki di daerah Arab, dia berada sebagaimana apa yang aku laksanakan, dia mengikuti agama Ibrahim dan dia sifati laki-laki itu, bahwa dia tidak pernah makan sodakoh, dia hanya memakan barang hadiah, sifatnya rendah hati, amanah, dan disukai oleh orang-orang arab. Tak selang kemudian Fulan meninggal dunia.
Salmanpun segera bergegas ke tanah arab, dia mencari lelaki yang diisyaratkan Fulan, dia mendengar masyarakat arab suka dengan kejujuran seorang lelaki yang bernama Muhammad, lalu Salman mencari Muhammad dan dia amati apakah dia sesuai dengan apa yang dibilang oleh Fulan dulu, lalu salman yang saat itu memiliki harta yang dia peroleh dari hasil kerjanya, dia bagikan sebagai sodakoh, namun dia menemukan seorang lelaki yang bernama Muhammad dan dia tidak menerima harta sodakoh, lalu salman memberinya hadiah, dan Muhammad ternyata menerimanya. Tak lama kemudian Salman menyatakan maksudnya kepada Muhammad, dan Muhammad menerimanya dengan senang hati, kemudian salman masuk islam ditangan Nabi Muhammad Saw.
Dan dengan ketundukan salman kepada ajaran allah yang Nabi Muhammad bawa, sampai-sampai dia diangkat sebagai Ahlul bait nabi Muhammad Saw, sedangkan dia adalah anak dari persi. Dari sekilas perjalanan Salman ini, dapat dilihat kecerdikan dan semangat kuat Salman untuk mencari kebenaran. Dia hidup mendampingi nabi, dan kenangan muslimin atasnya adalah saat diucapkan "perang handak" maka langsung terarah kepada Salman. Dia meninggal dimasa khalifah Usman bin affan RA.
Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu (Albaqoroh 2:147).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar